Tuesday, July 24, 2012

Komunitasku Keluargaku


 Ini adalah sepenggal kisahku dengan sebuah komunitas, komunitas yang berbeda dengan komunitas lainnya. Mungkin anda pernah berada di suatu komunitas atau organisasi juga, tapi bagiku komunitas ini lain, komunitas ini berbeda dengan komunitas yang pernah aku jalani sebelumnya. Salah jika anda beranggapan bahwa komunitas ini komunitas khusus kepribadian atau komunitas terapi jiwa atau bahkan komunitas rehabilitasi narkoba. Komunitas ini adalah komunitas mahasiswa pecinta seni berargumen, ya! Komunitas Debat! Tetapi didalamnya terdapat kehidupan! Didalamnya terdapat keluarga, bahkan seringkali aku menyelingkuhi keluargaku sendiri dengan komunitas ini, komunitas yang sangat membuat diri ini bertransformasi. Komunitas, atau aku bisa sebut juga “keluarga” ini dengan, Parahyangan Law Debate Community.

Keterlibatan ku di organisasi ini berawal dari ajakan sahabat, yang sudah ku anggap saudari ku sendiri, “Kartika Budianti Lestari”, dia orang yang menjerumuskan aku ke dalam keluarga kedua dalam hidupku ini. Dari situ aku mulanya bertanya organisasi apa ini? Ya, sesuai dengan namanya ini merupakan organisasi debat. Hmm… mulanya aku bimbang, namun pada akhirnya aku tertarik untuk ikut serta, karena pada dasarnya aku suka untuk “bicara”. Kemudian aku bergabung dan dari titik disanalah aku menemukan keluarga baru itu.

Didalam keluarga ini, aku dapat selalu menemukan canda dan tawa hingga perut ini terpingkal, menemukan keakraban hingga bahkan lupa akan umur dan kedudukan hingga tidak ada batas, terkadang pula aku menemukan kesedihan, pertengkaran, dan hampir setiap saat aku menemukan semangat, dan kerja keras pantang menyerah dari wajah-wajah keluargaku, dari yang muda hingga yang cukup senior. Tawa, canda, tangis, emosi, dan semangat, hal tersebut kami kerjakan bersama, kita lelah bersama kita dimarahi bersama, kita kalah bersama, dan kita menang bersama. Semua itu kita lakukan bersama sebagai satu keluarga yang tak terpisahkan. PLDC!

Sekarang aku berada di titik yang mungkin akan kurang dapat berinteraksi secara langsung dengan keluargaku ini. Namun sebenarnya aku ingin terus selalu berinteraksi secara langsung dengan kalian, yah namun apa boleh di kata, akupun harus menjalankan kewajiban dan bakti lainnya di dunia yang lebih besar di sana, di dunia yang dulu sering kita bicarakan untuk suatu saat dapat kita benahi. Akan tetapi, aku tidak akan pernah lupa akan jati diriku, jati diri sebagai seorang Debater dan seseorang yang merupakan bagian dari keluargaku Parahyangan Law Debate Community, tidak hanya pada saat itu, tetapi hingga saat ini, sampai kapanpun, aku merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kalian Keluarga Parahyangan Law Debate Community.

Terima Kasih untuk segala hal luar biasa yang aku terima di PLDC ini, baik secara Hard skill maupun Soft skill. Untuk segala kerja samanya dengan segenap keluarga PLDC, dan mohon maaf atas segala tindakan dan kekuranganku di keluargaku yang luar biasa ini.

Terima kasih Keluarga besar PLDC ku. Untuk Ibu Teti Marsaulina, yang aku anggap sebagai sosok ibuku sendiri atas segala hal luar biasa yang aku terima selama ini dan banyak berdampak pada diriku, kepada Ibu Nalya dan Ibu Dewi Sukma yang aku anggap sebagai Kakakku sendiri karena betapa dekatnya perhatian kepada anak-anak PLDC. Terima kasih ibu.

Terima kasih kepada Kakak-kakak seniorku di PLDC kepada Kak Nando yang mengajariku banyak hal mengenai ketegasan dan Menjadi Pembicara ketiga dengan baik, kepada Bang Wili yang mengajariku tentang HTN dan ketulusan, kepada Kak Ebol tentang semangat dan kerja keras serta nilai persahabatan, kepada Kak Arin yang telah menuntunku menjadi debater di awal aku bergabung di keluarga ini. Kalian adalah panutanku sampai saat ini.

Terima kasih untuk sahabat-sahabat seperjuanganku, untuk Debora, terima kasih telah mempercayaiku untuk bekerjasama dan bekerja keras bersama dalam suka dan duka mengurusi keluarga yang luar biasa ini, banyak sekali sosokmu yang aku harus tiru untuk menjadi seorang pemimpin, untuk Kartika, Dena, terima kasih untuk segala kerja sama dan persahabatan sejati kalian, terlalu banyak untuk diketik di sini, untuk Kristian, terimakasih walau anda tidak finish di garis akhir, tapi tidak dapat di pungkiri PLDC juga berhutang budi padamu atas banyak hal yang kau lakukan untuk PLDC, untuk Marito yang mewarnai keceriaan di PLDC, untuk Puti yang mengajari apa itu artinya Talk Less Do More dan ketulusan puti, Untuk Erik yang mengajari artinya kesabaran, untuk Widi sebagai teman seperjuangan baik di PLDC maupun di luar PLDC. Untuk Calvari yang mengajarkan mengenai ketenangan dan ketulusan padaku. Terimakasih atas nilai-nilai kehidupan dan perjuangan yang kalian berikan kepadaku.

Terima kasih untuk adik-adikku di RnC kalian adalah penerus keluarga kita kedepannya untuk Andreas sang scientis bos gembel yang gue benget, Hendrik yang rajin dan founders muda yang keren, Sius si pekerja keras dan kutu buku sang next leader. Terima kasih untuk bekerja bersama di Research and Curriculum, kalian luar biasa sekali, untuk Tania yang ucul dan penuh semangat, Biovan sang debater muda, Arfenila sang korean holic KAMSAMIDA, untuk Sherly si ling-ling yang rajin dan total. Dan untuk adik-adik RnC yang tidak finish, Untuk Vito, terimakasih udah jadi partner debater handal di BLF, untuk Jodi yang pendiam, untuk Joseph yang ugal-ugalan tapi mau belajar, untuk Ayu Katarina dengan karakter debat dan kerja kerasnya di Rnc dan PLDC. Terima kasih untuk kalian.

Terima kasih untuk rekan dan adikku di PLDC, Untuk Martin yang meneliti tentang kebijaksanaan seseorang dengan kacamata yang tidak di tangkap orang awam, untuk Olin yang geulis dan nyunda pisan, untuk Sari Veratiwi untuk kekocakannya, keterbukaan, kepolosan dan kerja keras bersamanya, untuk Desy Marito sang inang-inang yang tangguh dan selalu mau belajar, Untuk Andre yang melakukan pendekatan dengan hati dan pantang menyerah, Untuk Gaby yang selalu belajar dan tidak pernah putus asa dan terimakasih untuk kerja bareng sebagai councilnya anda keren. Terima kasih.

Terima kasih untuk adik-adik ku semua, untuk Asri atas kecerewetan, ketegasan dan kerjasama tak terlupakan di BLF, begitu pula dengan Clara sang partner debater yang keren banget, maaf kalau ga bisa mengayomi kalian dengan baik, terimakasih untuk Linda yang lucu dan pendiam tapi sebenarnya periang, terimakasih untuk adik-adik keren Okta, yang pekerja keras dan pemikir, Fakhri yang tulus dan tidak pernah menyerah, Fuadi yang selalu belajar dan ketawa yang aneh, dan Anggitha sang adik yang ceria, total dan pekerja keras, terus belajar ya, Untuk Desra yang keren debatnya, dan untuk Fikri, si bungsu yang edan, keren total dan cerdas, dan pintar bermusik. Terima kasih semuanya.

Pertahankan keluarga ini, pasti ada titik jenuh dan menjemukan, tapi setelah itu seharipun kita tanpa PLDC, kita akan sangat merindukannya.

PLDC, jangan ragu dan katakanlah. YA! KITA PASTI BISA! PASTI BISA!

Parahyangan Law Debate Community, keluargaku yang tak mungkin ku lupa. Dan aku akan tetap menjadi bagian dari kalian sampai kapanpun.

Bandung, 24 Juli 2012
Alexander Rizki Putra Setiawan
5 Alexander Rizki's Blog: July 2012  Ini adalah sepenggal kisahku dengan sebuah komunitas, komunitas yang berbeda dengan komunitas lainnya. Mungkin anda pernah berada di suat...
< >